Di akhir april ini aku
seperti dibebankan sesuatu yang sangat mengerikan , beban pikiran , mulai dari
tugas – tugas kuliah yang sangat membebankan , masalah di rumah dengan orang
tua yang tidak ada ujung penyelesaiannya , juga aku mau tampil pada awal bulan
mei di kantor gubernur , juga untuk mengikuti lomba akustik sekaltim , yang di
adakan di taman budaya ,
Ketia sema itu di
laksanakan dalam satu hari , seperti otak itu di selur berlari kelililng GOR
sambil menghisap rokok surya 16 yng tidak kunjung habis-habisnya, ditambah lagi
permasalahan dalam hubungan rumah tangga (seperti uwdah punya istri aja) pacar
aja engga puna , mungkin itu masalahnya.
Karena sehebat-hebatnya
seorang pria tidak akan sempurna jika tidak ada wanita di sampingnya, ingin
mencari tetapi tidak ada kunjrungannya , tidak ada yang pasti walaupun
hakekatnya di dunia itu tidak ada yang pasti, sepertinya terlalu banyak dosa
yang di laakukan di masa lalu sehingga menerima akibatnya di masa sekarang,
ketika lagi membutuhkan penyemanagat yang lebih , malah mendapat tekanan yang
sangat luar biasa dari aspek internal maupun eksternal.
seperti serba salah ,
salah melakukan yang benar , disalahkan melakukan yang salah, seperti tidak ada
lagi kepercayan yang dimiliki membuat aku malas melihat wajah semua orang yang
ada di dekatku, seperti ingin hidup di dalam dunia sendiri , aku ingin
tersenyum tapiraut wjah ini lelah tersenyum untuk mereka yang memiliki beberapa
wajah cadangan, aku hidup di dunia yang penuh dengan orang-orang munafik dan
egois, mungkin aku juga menjadi orang yang seperti itu kelak , aku tidak ingin
berfiir atau memikirkan orang-orang yang tidak memikirkanku. Terlalu pedih rasanya
seperti kamu memesan nasi goreng dengan telur mata sapi yang setengah masak
diberian nasi goreng dengan telur dadar.
Ingin mencaci maki ,
ingin mengeluarkan suara yang lantang ingin berteriak di tengah kelelahan dan
kekecewaan, agar aku bisa menenagkan kembali diriku, tapi aku tidak bisa aku
hanya seorang yang bodoh dan berprilaku tidak baik (kelihatan dari raut
wajah?), atau aku sudah menjadi orang
yang tidak waras, mengeluakan pikiran
yang mulai tidak rasional.
Apa aku harus menjadi
orang yang tidak perduli dengan semua orang, atau aku harus menjadi orang
jahat, menyakiti, menggangu mempermainkan, hanya mementingkan diri sendiri,
mengkhianati,.
Tapi dalam kurun
seminggu, aku sudah 5 jaki memiliki fikiran untuk bunuh diri, tapi belum
terlaksana juga, karena aku langsung cuci muka ketika berfikir demikian.
Mungkin sudah semakn jauh jarakku dengan yang maha kuasa, walaupun shalat
sering kulakukan fikiranku belum sepenuhnya teerbuka.
Jika tidak ingin merasa
kecewa jangan pernah berharap, tetapi hidup itu hampa tan harapan. Apa yang
harus aku lakukan sekarang dengan diriku yang sangat buruk ini, tidak dipercaya
dan selalu melakukan kesalahan. Aku bukan lagi aku yang dulu banyak orang yang
mengatakan demikian apa aku tidak harus menjadi diriku sendiri, apa aku harus
kembali seperti dulu menjadi anak yang menyendiri, mendengarkan music di dalam
kelas, hanya berbicara seperlunya memasang wjah tanpa ekspresi, dan membuat
orang lan segan menegur. apa aku perlu kembali seperti itu??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar